[Prompter-Fic] Don’t Trust Her


dont trust her

SASPHIRE

(@sasphire1501)

Presented

“Don’t Trust Her”

Ficlet (588 W) | AU!, Life, Family | General

Starring by :

Nu’est Minhyun & OC’s Hwang Minji

4th Prompter-Fic

1st Sentence by bapkyr

“Sebenarnya apa sih isi kepalamu itu?!”

.

Backsound Inspired: Girl’s Day – Don’t Trust her

She left you as if it was nothing
She didn’t have the slightest sorry heart
You know this, now you have me

Another SongFic :

Voodoo Doll | Eternity [Leo] [Hongbin] [N] [Ken] [Hyuk] | Don’t be Happy | Don’t Trust Her

 

“Sebenarnya apa sih isi kepalamu itu?!”

BUGG!!

“Ah!!”

Minhyun menoleh ke arah seseorang yang ada di belakangnya. Ia membelalakkan matanya, berusaha menakuti gadis yang tadi memukul kepalanya dengan kamus Inggris-Korea hard cover. Cukup membuatnya pusing sesaat.

“Hwang Minji!” teriak lelaki itu pada adik perempuannya. Ia membalas kelakuan adiknya dengan melemparkan buku komik di tangannya, namun daya tangkap adiknya sungguh baik hingga ia mampu menangkap komik yang sempat melayang di udara itu.

“Kamu pikir rumah ini tempat karaoke?!” adiknya kembali berteriak kesal karena tingkah kakakknya yang sejak pagi sampai malam hari ini berkoar-koar tak jelas dan tak mengijinkan adiknya untuk mengalihfungsikan televisi yang ia pakai.

“Kalau kamu mau karaoke juga, ayo! Mumpung Appa sama Eomma lagi keluar kota!” balas Minhyun masih merengut kesal, “nggak perlu pukul kepala!”

Ia kembali mengusap bagian belakang kepalanya. Ia berpikir mungkin kepalanya mengalami gegar otak ringan. Ia bergidik ngeri membayangkannya. Ia beruntung kalau hanya mengalami gegar otak ringan, kalau berat? Bagaimana jika sampai memar? Apa dia harus menuntut adiknya? Tidak-tidak, itu terlalu kejam.

“Gadis yang kamu suka, pergi?”

Pikiran Minhyun yang sudah teralihkan dari apa yang diucapkan adiknya kini kembali berkecamuk. Sial. Adinya selalu licik padanya.

Nggak. Sok tahu!”

“Memangnya pernah ada alasan lain yang membuat kamu mendengar lagu trot sepanjang hari seperti hari ini? Ada? Setahuku enggak.”

Lagi-lagi, apa yang Minji ucapkan benar. Tapi bagaimana bisa adik satu-satunya itu langsung mengerti bahwa apa yang ia lakukan hari ini—menyanyikan lagu trot sepanjang hari—hanyalah pengalihan dari rasa sakit hatinya akan kekecewaan? Padahal sebelumnya ia hanya melakukannya sekali, itupun saat keduanya masih SMP. Minhyun kelas tiga dan Minji baru kelas satu. Minji tak tahu apa-apa soal cinta saat itu.

Dulu rasa sakit Minhyun karena dicampakkan.

Sekarang juga sama. Mirisnya, oleh gadis yang sama.

“Yooyoung Eonnie?”

Minhyun benar-benar ingin melakban bibir adiknya yang selalu cerewet akan kehidupan pribadinya. Kadang ia kesal, tapi kadang sifat adiknya yang menjengkelkan itu membuatnya merasa gagal menjadi kakak. Adiknya begitu perhatian padanya—tentu saja terlihat dari sikapnya yang selalu tahu segalanya tentang Minhyun—sementara ia sama sekali tak tahu apa saja yang dialami adiknya. Ia sibuk dengan dunianya sendiri.

“Kan aku sudah pernah bilang, lelaki dan perempuan itu ada banyak kesamaan selain perbedaan. Itu persamaannya!”

Minhyun mengernyit. Ia menatap adiknya dalam, menagih adiknya untuk menjelaskan maksud ucapannya. Walau ia tahu mungkin ucapan adiknya akan terdengar memuakkan, seolah-olah dia lebih berpengalaman dari kakaknya yang dua tahun lebih tua. Ia urung melakban mulut kecil gadis itu.

“Mereka akan merasa puas kalau berhasil membuat orang lain jatuh hati. Setelah berhasil…”

Minji mengibaskan tangannya ke udara, lalu melanjutkan, “Pergi.”

Nggak semuanya seperti itu.”

Minji mengangguk. “Tapi Yooyoung Eonnie seperti itu.”

Minhyun mendengus kesal. Ia melipat kedua tangannya di dada, lalu tersenyum sinis. “Tahu dari mana?”

Minji meniru gerak-gerik Minhyun, lengkap dengan senyum sinisnya. “Kamu disakiti sampai dua kali. Aku tahu dari situ.”

Minji sialan!

“Sudahlah…” saat Minhyun masih berkecamuk dengan pikirannya, Minji bergegas merebut remote televisi dan menggantinya ke siaran tv kabel untuk melihat drama favoritnya, lalu duduk di sofa marun yang tadinya jadi tempat baku loncatan Minhyun untuk melampiaskan amarahnya. Gadis menarik kakaknya yang masih berdiri mematung untuk duduk di sampingnya.

“Perempuan di dunia ini ada banyak, nggak hanya Yooyoung Eonnie. Lupakan saja. Kalaupun Oppa bisa kembali berpacaran dengannya, aku nggak akan merestui.”

“Kenapa?” tanya Minhyun acuh tak acuh. Ia masih menguatkan hatinya untuk mengiyakan semua ucapan adiknya dan berusaha menerima kenyataan.

“Mana ada adik yang terima kakaknya disakiti dua kali?”

dont trust her

Okee… buat kak Nyun… ini… maaf kalo di luar ekspektasi T_T ya awalnya pengen komedi tapi kok failed DX mau dibawa ke thriller aku masih bingung T_T bener deh kalo gak ada lagu yang mendukung untuk genre thriller aku gak bisa… maap T_T

dan… makasih untuk kalimatnya kak, soalnya aku udah lama pengen bikin SongFic untuk lagu ini tapi gak kesampean terus, gak ada idenya, selalu stuck pas kalimat awal -_-” ternyata kalimat dari kakak cucok banget untuk lagu ini haghag.. ya setidaknya kalo kayak gini anti mainstream lah ya, boleh deh kapan2 minta kalimat lagi..

dan buat kak Lia, sabar ya untuk prompternya kakak xD

dan seperti biasa… review?

kalian boleh mensyen untuk tanya-tanya sekitar prompter atau sekedar ngasih kalimat pertama doang 😉

What Do You Think About it?